Tuesday, 11 April 2017

CONTOH MAKALAH Tema ; ILMU BUDAYAH DASAR



MAKALAH ILMU BUDAYAH DASAR

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas

pada mata kuliah ilmu budaya dasar

 jurusan tarbiyah prodi MPI IV

OLEH


JAJANG



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM  (STAI)
BEKSI
2015





KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.  …
          Puji syukur saya ucapkan selaku penulis kepada Allah SWT atas rahmat-Nya, Alhamdulillahsaya selaku penulis dan anggota kelompok saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Manusia Dan Kematian”.Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas untuk mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
            Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih terdapat banyak kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi.Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak baik dari dosen pengajar maupun dari teman-teman saya harapkan demi penyempurnaan makalah ini dan agar dalam pembuatan makalah-makalah selanjutnya dan di waktu yang akan datang bisa lebih baik lagi.
Saya bersama anggota kelompok saya berharap, semoga makalah yang kami buat ini berguna dan bermanfaat bagi semua orang yang membacanya.
Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb. ...

Serang baru , 30 Oktober  2015


Penulis




DAFTAR ISI
Sampul............................................................................................................i
Kata Pengantar..............................................................................................ii
Daftar isi........................................................................................................iii

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar belakang.................................................................................1                                                                                B.Rumusan Masalah.............................................................................2
C.Tujuan penulisan...............................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian manusia..........................................................................3
B.Pengertian kematian.........................................................................3                                                                             C.Keutamaan mati ............................................................................10
D.Menyiapkan diri untuk mati...........................................................11                                     
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan....................................................................................13                                                                                    
B.     Saran............................................................................................. 14                                                                                                
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................15                                                                        


  
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
            manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh karena itu manusia senantiasa membutuhkan interaksi dengan manusia yang lain.Seorang Antropologi Indonesia yaitu Koentjaraningrat menyatakan bahwa masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus menerus, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
Pada saat mati yang pertama, jasad belum ada namun Ruh sudah ada dan hidup dialam Ruh. Pada saat hidup yang pertamaRuh dimasukan kedalam jasad , sehingga jasad tersebut bisa hidup. Pada saat mati yang kedua,Ruh dikeluarkan dari jasad , sehingga jasad tersebut mati, namun Ruh tetap hidup dan disimpan dialam barzakh. Jasad yang telah ditinggalkan oleh Ruh akan mati dan musnah ditelan bumi. Pada saat hidup yang kedua, Allah menciptakan jasad yang baru dihari berbangkit, jasad yang baru itu akan hidup setelah Allah memasukan Ruh yang selama ini disimpan dialam barzak kedalam tubuh tersebut. Kehidupan yang kedua ini adalah kehidupan yang abadi, tidak ada lagi kematian atau perpisahan antara Ruh dengan jasad sesudah itu.

B.     Rumusan Masalah
            Berdasarkanlatar belakang yang dikemukakan di atas,maka masalah dalam makalah inidirumuskan sebagaiberikut :
1). Bagaimana pengertian manusia
2). Bagaimana pengertian kematian
     C.Tujuan Penulisan
1). Untukmengetahui pengertian manusia
2). Untukmengetahui pengertian kematian


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Manusia
Pengertian manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh karena itu manusia senantiasa membutuhkan interaksi dengan manusia yang lain.Seorang Antropologi Indonesia yaitu Koentjaraningrat menyatakan bahwa masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus menerus, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Pandangan yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat tersebut menegaskan bahwa di dalam masyarakat terdapat berbagai komponen yang saling berinteraksi secara terus menerus sesuai dengan sistem nilai dan sistem norma yang di anutnya. Interaksi antar komponen tersebut dapat terjadi antara individu dengan  kelompok, maupun antara kelompok yang lain.
B.     Pengertian Kematian
Mati menurut pengertian secara umum adalah keluarnya Ruh dari jasad, kalau menurut ilmu kedokteran orang baru dikatakan mati jika jantungnya sudah berhenti berdenyut. Mati menurut Al-Qur’an adalah terpisahnya Ruh dari jasad dan hidup adalah bertemunya Ruh dengan Jasad. Kita mengalami saat terpisahnya Ruh dari jasad sebanyak dua kali dan mengalami pertemuan Ruh dengan jasad sebanyak dua kali pula. Terpisahnya Ruh dari jasad untuk pertama kali adalah ketika kita masih berada dialam Ruh, ini adalah saat mati yang pertama. Seluruh Ruh manusia ketika itu belum memiliki jasad. Allah mengumpulkan mereka dialam Ruh dan berfirman sebagai disebutkan dalam surat Al A’raaf 172:
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”, (Al A’raaf 172)
Selanjutnya Allah menciptakan tubuh manusia berupa janin di dalam rahim seorang ibu, ketika usia janin mencapai 120 hari Allah meniupkan Ruh yang tersimpan dialam Ruh itu kedalam Rahim ibu, tiba-tiba janin itu hidup, ditandai dengan mulai berdetaknya jantung janin tersebut. Itulah saat kehidupan manusia yang pertama kali, selanjutnya ia akan lahir kedunia berupa seorang bayi, kemudian tumbuh menjadi anak anak, menjadi remaja, dewasa, dan tua sampai akhirnya datang saat berpisah kembali dengan tubuh tersebut.
Ketika sampai waktu yang ditetapkan, Allah akan mengeluarkan Ruh dari jasad. Itulah saat kematian yang kedua kalinya. Allah menyimpan Ruh dialam barzakh, dan jasad akan hancur dikuburkan didalam tanah. Pada hari berbangkit kelak, Allah akan menciptakan jasad yang baru, kemudia Allah meniupkan Ruh yang ada di alam barzakh, masuk dan menyatu dengan tubuh yang baru sebagaimana disebutkan dalam surat Yasin ayat 51:
Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka ke luar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. 52- Mereka berkata: “Aduh celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul (Nya). (Yasin 51-52)
Itulah saat kehidupan yang kedua kali, kehidupan yang abadi dan tidak akan ada lagi kematian sesudah itu. Pada saat hidup yang kedua kali inilah banyak manusia yang menyesal, karena telah mengabaikan peringatan Allah. Sekarang mereka melihat akibat dari perbuatan mereka selama hidup yang pertama didunia dahulu. Mereka berseru mohon pada Allah agar dizinkan kembali kedunia untuk berbuat amal soleh, berbeda dengan yang telah mereka kerjakan selama ini sebagaimana disebutkan dalam surat As Sajdah ayat 12:
Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): “Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin”. (As Sajudah 12)
Itulah proses mati kemudian hidup, selanjutnya mati dan kemudian hidup kembali yang akan dialami oleh semua manusia dalam perjalanan hidupnya yang panjang dan tak terbatas. Proses ini juga disebutkan Allah dalam surat Al Baqaqrah ayat 28:
Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan? (Al Baqarah 28)
Demikianlah definisi mati menurut Al-Qur’an, mati adalah saat terpisahnya Ruh dari Jasad. Kita akan mengalami dua kali kematian dan dua kali hidup. Jasad hanya hidup jika ada Ruh, tanpa Ruh jasad akan mati dan musnah. Berarti yang mengalami kematian dan musnah hanyalah jasad sedangkan Ruh tidak akan pernah mengalami kematian.
Pada saat mati yang pertama, jasad belum ada namun Ruh sudah ada dan hidup dialam Ruh. Pada saat hidup yang pertama Ruh dimasukan kedalam jasad , sehingga jasad tersebut bisa hidup. Pada saat mati yang kedua, Ruh dikeluarkan dari jasad , sehingga jasad tersebut mati, namun Ruh tetap hidup dan disimpan dialam barzakh. Jasad yang telah ditinggalkan oleh Ruh akan mati dan musnah ditelan bumi. Pada saat hidup yang kedua, Allah menciptakan jasad yang baru dihari berbangkit, jasad yang baru itu akan hidup setelah Allah memasukan Ruh yang selama ini disimpan dialam barzak kedalam tubuh tersebut. Kehidupan yang kedua ini adalah kehidupan yang abadi, tidak ada lagi kematian atau perpisahan antara Ruh dengan jasad sesudah itu.
Kalau kita amati proses hidup dan mati diatas ternyata yang mengalami kematian dan musnah hanyalah jasad, sedangkan Ruh tidak pernah mengalami kematian dan musnah. Ruh tetap hidup selamanya, ia hanya berpindah pindah tempat, mulai dari alam Ruh, alam Dunia, alam Barzakh dan terakhir dialam Akhirat. Pada saat datang kematian pada seseorang yang sedang menjalani kehidupan didunia ini, maka yang mengalami kematian hanyalah jasadnya saja, sedangkan Ruhnya tetap hidup dialam barzakh. Allah mengingatkan hal tersebut dalam surat Al Baqarah ayat 154 :
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu h idup, tetapi kamu tidak menyadarinya. (Al Baqarah 154)
Kalau kita amati proses perjalan hidup dan mati seperti yang disebutkan diatas , maka yang mengalami kematian hanyalah jasad kita saja, sedangkan Ruh tidak pernah mengalami kematian. Sejak diciptakan pertama kali dan diambil kesaksiannya tentang ke Esaan Allah ketika dikumpulkan dialam Ruh sebagaimana disebutkan dalam surat Al A’raaf 172, mulailah Ruh menempuh perjalanan panjang yang tidak akan pernah berkahir.
Sifat Ruh sama seperti energy, dalam ilmu fisika kita mengenal teori kekekalan Energy. Teori kekalan Energy mengatakan bahwa Energy bersifat kekal, tidak bisa dimusnahkan, dihancurkan ataupun dilenyapkan. Ia hanya mengalami perubahan bentuk. Ruh memiliki sifat seperti Energy ini, ia tidak bisa dimusnahkan, dilenyapkan ataupun dihancurkan, ia kekal selamanya, ia hanya berubah bentuk mulai dialam Ruh, alam Dunia, alam Barzakh dan alam Akhirat kelak.
Kita bisa merasakan selama hidup didunia ini bahwa Ruh kita tidak pernah tidur atau beristirat. Kalau kita tidur pada malam hari, yang tidur adalah jasad atau jasmani kita sedang Ruh kita sendiri, pergi berjalan entah kemana. Ruh tidak bisa hancur, musnah dan lenyap namun ia bisa merasa lemah, sakit dan menderita. Ruh yang kurang mendapat perawatan akan menjadi lemah menderita dan sakit. Penyakit Ruh umumnya akan merembet pada penyakit fisik atau jasmani, penyakit ruh yang umum kita kenal antara lain, gelisah, kecewa, dengki, cemas, takut, sedih, tertekan dan stress berkepanjangan.
Ruh mengalami proses pendewasaan selama hidup didunia. Semua bekal yang dibawa untuk perjalanan hidup dialam barzakh dan akhirat didapat dari alam dunia. Namun sayang selama hidup didunia banyak orang yang tidak memperdulikan kebutuhan Ruhnya untuk menghadapi perjalan panjang yang tak akan pernah berakhir ini. Kebanyakan manusia hanya fokus pada masalah kehidupan dunia, dan tidak perduli dengan masalah kehidupan akhirat yang lebih dahsyat dibandingkan dengan kehidupan dunia.
Mereka baru menyadari kekeliruan mereka tatkala ruh telah sampai ditenggorokan, hingga tatkala mereka telah pindah kelam barzakh mereka mengeluh sebagaimana disebutkan dalam surat Al Mukminun ayat 99-100 :
99- (Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia),
100- agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan (Al Mukminun 99-100)
Penyesalan itu memang selalu terlambat datangnya, namun penyesalan yang muncul setelah datangnya kematian hanyalah sesuatu yang sia-sia. Masa lampau tidak akan pernah kembali, kita hanya terus maju menghadang masa yang akan datang, apapun keadaan kita. Orang yang bijaksana akan mengumpulkan bekal sebanyak banyaknya untuk menempuh perjalanan panjang dialam barzakh dan akhirat. Orang yang lalai hanya fokus pada kehidupan dunia, tidak pernah mempersiapkan diri untuk menempuh perjalanan panjang itu. Bahkan terkesan tidak peduli dengan kehidupan akhirat. Sebagian besar manusia didunia termasuk kedalam golongan orang yang lalai ini, sebagaimana disebutkan dalam surat Yunus ayat 92
:” …sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.”
Lebih tegas lagi disebutkan dalam surat al Insan ayat 27 :
“Sesungguhnya mereka (orang kafir) menyukai kehidupan dunia dan mereka tidak memperdulikan kesudahan mereka, pada hari yang berat (hari akhirat). (Al Insan 27)

C .KEUTAMAAN MATI
            Seseorang yang berkecimpung dalam kemewahan dunia dan tengelam karna ter
tipu oleh keindahannya serta sangat mencintai kesenagan-kesenagannya, pastilah ia pula untuk mengingat kematian. Bahkan ia tidak ingat sama sekali  bahwa pada suatu ketika ia juga akan mati. Seandainya ia di ingatkan oleh orang lain, ia malahan membencinya. Golongan orang semacam ini telah di sebutkan Allah dalam firmannya:
            Katakanlah:”sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya,maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan di kembalikan kepada (Allah)yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu dia beritakan kepada apa yang telah kamu kerjakan. (QS.Al-Jumuah,62:8)
Orang yang tidak ingat bahwa dirinya nanti akan mati, maka ia akan menjadi orang yang celaka. Biasanya ia berbuat sewenang-wenang, sombong, angkara murkah dan lain-lain, sifat yang tidak terpuji. Berbeda dengan orang yang selalu mengikat mati. Ia akan menjauhi sifat-sifat yang tidak terpuji. Karna itu, mengikat mati termasuk salah satu yang terpuji dan paling utama.    
           
Banyak hadis-hadis yang menerangkan.Diantaranya :
“kebaikan orang Mukmin ialah mati”.(HR.Thabrani)
         Maksudnya,dengan kematiannya seorang mukmin akan mendapatkan pahala dan ganjaran,sebab ia bersabar dalam menerima penderitaan dan kesakitan mati.
 D .MENYIAPKAN DIRI UNTUK MATI
 Kematian adalah peristiwa besar yang menimpa seseorang secara individu,kejadian dahsyat serta perkara yang hebat. Dan tiap-tiap makhluk pati akan mengalami mati.
            Dalam al-Quran banyak ayat-ayat yang menerangkan bahwa semuah makhluk pasti akan mengalami mati.
            Di antaranya ialah:
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesumggunya pada hari kiamat sajalah disempurnakanpahalamu. Barangsiapa yang di jauhkan dari nerakadan dimasukkan dalam surga,maka ia sesungguh ia telah beruntung. Kehidupan di dunia ini tidak hanyalahkesenangan yang memperdayakan.  (QS Ali Imran,3:185)
Di mana saja kamu berada,kematian akan mendapatkan kamu,kendatipun         kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. (QS an Nisa’,4:78)
 Karena semua makhluk yang ada di dunia ini akan mati,termasuk manusia,maka hendaknya orang bersiap-siap untuk menyambut kematian dengan mengumpulkan perbekalan sebelum meninggalkan dunia yang fana ini agar tetap berada di jalan Allah.Karna kematian itu merupakan penutup dari semua kejadian-kejadian didunia.
Sedangkan orang yang bodoh ialah orang-orang yang tertutup matanya dari melihat kesudahan-kesudahan yaang akan datang serta terpalingkan oleh kesenangan-kesenangan,sehingga tidak dapat mengingat atau memikirkan kematiannya nanti. Sekalipun ia mengingatnya dengan hati yang lapang,namun persaan yang terbius oleh kesenangan-kesenangan duniwi. Itulah sebabnya maka ingatannya tidak sampe menembus ke dalam relung hatinya.
Rasulullah SAW.bersabda :
“Perbanyaklah mengingat-ingat sesuatu yang menlenapkan segala macam kelezatan”. (HR Tirmidzi)
Sebagian ulama berkata :
Barang siap yang banyak mengingat mati,maka ia akan mengutamakan tiga perkara (1) segera bertaubat,(2) Berhati tenang,(3) Rajin beribadah.
Jadi mempersiapkan diri berarti seorang mukmin tidak lengah untuk mengingat mati yang ada di hadapannya,serta mengingatkan sahabat-sahabatnya atau teman-temannya,sehingga mereka akan mengingat tempat kembalinyayang berada di dalam bumi yang akan menghapuskan wajah-wajah merekayang baik serta pembalasan yang akan terjadi di dalam kuburan mereka, bagaimana anak-anak merekan akan terlepas,harta-harta mereka akan di tinggalkan,majelis-majelis mereka serta bekas-bekas mereka akan putus.
Kematian adalah suatu musibahyang besar dan penderitaan yang hebat. Akan tetapi justru yang lebih hebat lagi adalah sikap melalaikan diri uantuk mengingat kematian, tidak mau merenungkan soal ini dan tidak mau beramal guna menyongsong kematian itu. Kematian sungguh menjadi suatu pelajaran bagi orang yang mau menyadarinya.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Mati adalah saat terpisahnya ruh dan jasad kita akan mengalami dua kali kematian dan dua kali kehidupan. Jasad hanya hidup jika ada ruh, tampa ruh jasad akan mati musna. Ruh tetap hidup selamanya ia hanya berpindah pindah tempat, mulai dari alam ruh,alam dunia,alam barzda dan terakhir di akhirat. Orang yang bijak sana akan mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya untuk menempuh perjalanan panjang di dalam barzda dan akhirat. Orang lalai hanya fokus pada kehidupan dunia tidak mempersiapkan diri untuk menempuh perjalan panjang itu. Bahkan terkesan tidak peduli dengan kehidupan akhirat.

B.     Saran
Dalam penulisan makalah ini kami sebagai penulis mengemukakan beberapa saransebagai berikut:
1)      Agar penyelesaian tugas mata kuliah terlaksana dengan baik terutama mata kuliah Ilmu Budayah Dasar sebaik-baiknya perpustakaan menyediakan dan melengkapai literatur-literatur agar lebih mendukung mahasiswa stain watampone dalam menyelesaikan tugas.
2)      Karna terbatasnya refrensi yang ada di perpustakaan stain watampone maka sebaiknya di lengkapi fasilitas wifi yang memadai agar mempermudahkan mahasiswa menyelesaikan tugas.
3)      Sebagaimana mahasiswa yang baik hendaknya menjaga fasilitas yang telah di berikan oleh kampus.

Daftar Pustaka
v  http://temukanpengertian.blogspot.com/2013/09/pengertian-manusia .html.cannot locate the Internet server or proxy server.
v  http://www.google.com/search?q=PENGERTIAN%20MATI&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a&source=hp&channel=np
v  http://www.ask.com/web?q=pengertian%20kematian%20menurut%20al-quran&o=APN10023&l=dis&qsrc=2871
v   Munandar soelaiman MS,IR,M,.Ilmu budaya Dasar,suatu pengantar,PT.Eresco,bandung,1992
v  Suryadi MP,Drs,Buku materi pokok Ilmu Budaya Dasar,UT.Depdikbud

No comments:
Write comments